Bagaimana Cara Mengatasi Cedera Ankle Sprain?
dr. Monica Surjanto, Sp.K.O
Medifit Active Rehabilitation Center
Apa itu Ankle sprain?
Keseleo/terkilir atau dalam istilah medisnya adalah Ankle sprain merupakan cedera pada jaringan ligamen pergelangan kaki. Aktivitas olahraga seperti: basket, sepakbola, tenis, badminton sering menyebabkan ankle sprain. Hal ini sering disebabkan akibat kesalahan dalam mendarat saat melompat, jatuh dengan pergelangan kaki terputar, serta berjalan atau berlari pada permukaan yang tidak rata.
Bagaimana Mekanisme cedera bisa terjadi?
Terdapat beberapa macam mekanisme cedera ankle sprain, antara lain:
- Inversion
Merupakan mekanisme cedera ankle yang paling sering terjadi, mengenai ligamen sebelah luar dari ankle (ligamen talofibular).
- Eversion
Cedera ankle yang mengenai ligamen bagian dalam ankle (ligamen deltoid)
- High ankle sprain
Cedera ankle yang mengenai ligamen yang menghubungkan antara tulang tibia dan tulang fibula. Biasanya terjadi dari sebuah gerakan memutar secara tiba-tiba, merubah arah gerakan secara tiba-tiba dan biasanya akibat kontak langsung.
Apa Faktor penyebab cedera ankle?
- Adanya Kelemahan otot, terutama otot-otot di sekitar sendi pergelangan kaki
- Adanya riwayat cedera ankle berulang
- Fleksibilitas yang buruk
- Keseimbangan yang buruk
- Kurang melakukan pemanasan dan peregangan saat sebelum berolahraga
- Permukaan lapangan yang tidak rata.
- Sepatu atau alas kaki yang tidak tepat.
Bagaimana Tanda dan Gejala terjadinya ankle sprain?
Bila pergelangan kaki terkilir, gejala utama yang muncul adalah nyeri pada pergelangan kaki. Nyeri akan semakin memberat ketika telapak kaki diputar. Selain itu, pergelangan kaki akan terlihat membengkak, kemerahan, dan terasa hangat bila diraba. Adanya kesulitan berjalan juga dapat terjadi akibat adanya pembatasan pergerakan pada sendi pergelangan kaki.
Mengenal Tiga Tingkatan derajat Cedera
Grade 1 : biasanya terjadi robekan kecil pada serabut ligament yang ditandai dengan sedikit bengkak tetapi masih stabil dan masih bisa bergerak dengan sedikit nyeri atau tidak ada nyeri sama sekali
Grade 2 : terjadi robekan yang lebih besar pada serabut ligamen. Gejala yang muncul adalah nyeri dan bengkak, adanya penurunan ruang gerak sendi dan mungkin terasa instabilitas pada sendi
Grade 3: terdapat robekan pada seluruh serabut ligamen, gejala yang timbul adalah nyeri dan bengkak, tampak hematom, sendi tidak stabil, dan nyeri sekali bisa digerakan
Apa yang harus dilakukan saat mengalami cedera?
Penanganan pertama adalah dengan dengan PRICE : Protection, Rest, Ice, Compression dan Elevation pada fase akut (1-3 hari pasca cedera). Setelah nyeri dan bengkak berkurang dapat dimulai latihan untuk mengembalikan ruang gerak sendi. Contoh latihan: ankle pump, ankle circle, membuat tulisan alphahet A-Z dengan sendi ankle. Setelahnya dapat melakukan latihan penguatan pada otot-otot di area sendi ankle apabila ruang gerak sendi sudah maksimal dan sudah tidak ada nyeri ataupun bengkak. Beberapa contoh latihan penguatan : ankle exercise dengan menggunakan rubber band, calf raise, serta juga melakukan latihan keseimbangan, seperti: one leg stand dengan bosu ball.
Bagaimana proses penyembuhan nya?
Penyembuhan cedera ankle sprain dapat memakan waktu 1 minggu untuk cedera grade I, 2–3 minggu untuk cedera grade 2 dan 8 minggu atau lebih untuk cedera grade 3, tergantung pada tingkat keparahan.
Kapan bisa kembali beraktivitas olahraga?
Kriteria seorang dapat kembali ke aktivitas olahraga setelah mampu melakukan serangkaian gerakan fungsional secara bertahap seperti: jogging, lari, melompat dengan dua kaki, melompat dengan satu kaki tanpa rasa nyeri pada area pergelangan kaki.
Sumber:
http://www.southfloridasportsmedicine.com/high-ankle-sprain.html
https://hemanklerehab.com/sprained-ankle-types/
Muhammad jefry
08/20/2021 at 8:38 AMSaya cedera ankle dan saya ingin tau cara mengatasi nya