Cedera Olahraga Triathlon

Medifit Active Rehabilitation Center

Dr. Monica Surjanto, Sp.K.O

KONTEN EDUKASI WEBSITE (1)
Apa Itu Olahraga Triatlon?

Olahraga Triathlon terdiri dari berenang, bersepeda dan berlari. Ajang Triathlon terpopular adalah “Ironman” yang terdiri dari berenang sejauh 3,9 km dilanjutkan dengan bersepeda sejauh 180 km dan diakhiri dengan berlari sejauh 42 km. Olahraga ini membutuhkan kondisi fisik dan stamina yang prima dikarenakan intensitas yang cukup tinggi dengan durasi yang lama. Tidak dapat dihindarkan juga kemungkinan mengalami resiko cedera juga tinggi. Cedera yang paling umum terjadi berlokasi di area bahu, lutut, kaki yang terjadi akibat penggunaan terus menerus yang berlebihan (overuse) namun tidak dapat dihindari juga cedera dapat terjadi secara akut seperti kram otot.

Apa saja Cedera pada Olahraga Triathlon?
  1. Rotator cuff injury (Swimmer’s shoulder)

Cedera akibat peradangan pada tendon atau otot-otot rotator Cuff yang terjadi akibat penggunaan yang berlebihan pada perenang. Penyebabnya dapat dipicu karena teknik berenang yang salah serta adanya ketidakseimbangan otot-otot (imbalance muscle)

 

  1. Sindrom Iliotibial Band (ITB syndrome)

Salah satu cedera yang paling sering dilaporkan di antara atlet triathlon adalah ITB Syndrome. Gejalanya berupa nyeri lutut lateral (sisi samping luar paha). Saat lutut menekuk, ujung bawah iliotibial band akan melintasi tonjolan tulang paha bagian bawah. Pergerakan iliotibial band yang terlalu sering (penggunaan berlebihan) seperti pada pelari, pengendara sepeda yang melakukan gerakan jongkok berulang kali dapat memicu terjadinya peradangan akibat pergesekan ujung iliotibial band dengan tonjolan tulang. Faktor pemicu lainnya antara lain kebiasaan buruk dalam latihan, fleksibilitas otot paha yang kurang, bike fitting yang tidak tepat, serta ketidakseimbangan otot area panggul, pinggul dan lutut.

  1. Runner’s knee (Patellofemoral pain syndrome)

Patellofemoral Pain Syndrome (PFPS) adalah keluhan lutut umum lainnya di antara atlet triathlon. Rasa nyeri biasanya dirasakan di sekitar bagian depan lutut dan tempurung lutut. Hal ini disebabkan  ketika tulang rawan di bawah tempurung lutut menjadi meradang atau teriritasi karena gesekan di mana tempurung lutut bergerak di jalur yang tidak sebenarnya. Hal Ini dapat disebabkan oleh biomekanik berlari yang tidak tepat, ketidakseimbangan otot-otot paha, aktivitas berlari dan melompat yang berlebihan, serta berat badan yang berlebih.

  1. Stress Fracture

Stress Fracture pada atlet Triathlon paling sering ditemukan di pinggul, jari kaki atau di tulang kering. Gejalanya berupa ada rasa nyeri tajam pada tulang dan juga sering disertai pembengkakan. Latihan terus menerus dengan intensitas tinggi dan proses recovery yang tidak cukup dapat memicu terjadinya stress fracture. Penggunaan alas kaki yang tidak sesuai, manajemen latihan yang tidak sesuai, dan adanya ketidakseimbangan otot juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya stress fracture.

  1. Kram otot

Kram otot yang terjadi saat berolahraga (Exercise Associated Muscle Cramps / EAMC) adalah sindroma rasa nyeri pada otot rangka akibat spasme spontan yang terjadi pada saat ataupun setelah berolahraga. Biasanya terjadi pada otot lokal yang ditandai dengan kejang otot dengan kontraksi yang berulang-ulang. Otot yang sering terkena terutama otot calf, hamstring dan quadriceps. Dan diantara ketiga otot tersebut, Otot calf lah yang paling sering terjadi EAMC.

Gejala klinis kram otot adalah rasa nyeri yang bersifat tiba-tiba, otot tampak membengkak dan menggelembung seperti terikat (knot). Ada banyak teori terkait pemicu terjadinya kram, antara lain: akibat dehidrasi, kehilangan elektrolit, serta kelelahan otot.

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi cedera pada Olahraga Triatlon?

Dengan semua cedera yang dapat terjadi penting untuk para pelaku triathlon melakukan pencegahan apabila belum terjadi dan melakukan rehabilitasi cedera apabila sudah terjadi. Pengaturan program latihan yang sesuai dan memasukkan unsur latihan penguatan otot, latihan fleksibilitas, serta latihan mobility perlu dilakukan dengan rutin sebagai tindakan preventif cedera. Hal ini juga perlu diimbangi dengan proses recovery yang baik serta pengaturan nutrisi yang sesuai. Penanganan cedera awal berupa RICE (Rest Ice Compression Elevation) dapat dilakukan apabila terjadi cedera akut (tidak termasuk kram otot). Apabila cedera tidak kunjung sembuh segera konsultasikanlah kepada dokter Spesialis Kedokteran Olahraga untuk penanganan lebih lanjut.

No Comments

Leave a Reply

× HOW CAN I HELP YOU?