ILIB PADA STROKE
Medifit Active Rehabilitation Center
APA ITU INTRAVASCULAR LASER IRRADIATION OF BLOOD?
Intravascular Laser Irradiation of Blood, disingkat ILIB, merupakan sebuah terapi yang mungkin masih asing di telinga sebagian orang, bahkan di kalangan dokter sekalipun. ILIB awalnya ditemukan oleh ilmuwan Rusia sekitar tahun 1970an. Sejak saat itu penelitian mengenai terapi ILIB masih cukup terbatas akibat adanya permasalahan politik dengan negara barat. Akibatnya, akses terhadap terapi ini pun menjadi terbatas dan baru mulai dikenal dunia secara luas dalam 1-2 dekade terakhir.
ILIB sebenarnya merupakan bagian dari teknologi laser yang mengejar efek terapeutik dari pemberian cahaya khusus ke dalam tubuh. Namun berbeda dari terapi laser lain yang menembakkan cahaya ke kulit, terapi laser pada ILIB menembakkan cahaya langsung ke dalam pembuluh darah.
MENGAPA ILIB MENEMBAKANN LASER KE DALAM DARAH?
Terapi laser yang ditempelkan ke kulit seperti low-level laser therapy (LLLT) atau high-level laser therapy (HILT) terutama bertujuan memberikan efek lokal pada titik di mana laser diberikan, sedangkan ILIB bertujuan untuk memberikan efek sistemik untuk seluruh tubuh melalui darah. Darah bukan merupakan cairan yang statis, melainkan cairan yang mengalir secara terus menerus ke seluruh tubuh, maka pemberikan ILIB di satu titik (biasanya di lengan) pada akhirnya akan dapat menjangkau seluruh sel darah dalam tubuh.
APA EFEK YANG DIHASILKAN DARI TERAPI ILIB?
Meskipun mekanisme biomolekular dari ILIB belum sepenuhnya dimengerti, terdapat beberapa mekanisme yang diduga menjadi cara kerja ILIB dari beberapa studi yang sudah ada. Salah satunya adalah reaktivasi enzim superoxide dismutase (SOD). Bagi teman-teman yang familiar dengan konsep anti-aging, tentunya paham bahwa SOD merupakan salah satu enzim anti-oksidan utama di dalam tubuh. Dengan mengaktifkan enzim ini, radikal bebas dalam tubuh akan berkurang dan kerusakan terhadap organ-organ tubuh dapat dicegah/dihambat. Karena itulah ILIB juga disebut sebagai salah satu terapi anti-aging.
Selain itu, cahaya dari ILIB juga akan membantu aktivasi sel imun, serta modulasi sel lipid dan komponen darah lainnya. Cahaya yang diserap oleh mitokondria dalam sel juga akan membantu memperlancar metabolisme tubuh karena mitokondria adalah tempat produksi energi dalam sel. Terakhir, secara teori ILIB juga dapat meningkatkan mikrosirkulasi dan mencegah terjadinya sumbatan dalam darah.
ADAKAH EFEK SAMPING DARI TERAPI ILIB?
Sejauh ini tidak ada efek samping serius dari ILIB, namun terapi ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil, pasien dengan kanker, atau pasien yang akan menjalani operasi.
BERAPA KALI TERAPI ILIB DILAKUKAN?
Untuk memberikan efek yang signifikan, ILIB sebaiknya diberikan minimal 3 kali seminggu hingga total 10 kali sesi terapi dalam 1 bulan. Durasi tiap sesi sekitar 20-30 menit.
BAGAIMANA EFEK ILIB TERHADAP PASIEN STROKE?
Stroke merupakan salah satu indikasi pemberian ILIB. Stroke secara umum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke iskhemik (akibat penyumbatan) dan hemorrhagik (akibat pendarahan). Saat ini memang bukti klinis masih belum banyak, namun ada beberapa studi yang menemukan efek positif ILIB pada pasien stroke.
Pada sebuah laporan kasus oleh Yang (2017), didapatkan bahwa pemberikan 1 siklus ILIB pada pasien laki-laki 77 tahun dengan stroke penyumbatan di otak kecil pada fase subakut (dalam 3-6 bulan pertama sejak kejadian) meningkatkan sirkulasi pada daerah otak yang mengalami penyumbatan, dibandingkan dengan sisi sebelahnya. Untuk setiap siklus, ILIB diberikan selama 1 jam dalam 10 hari berturut-turut
Pada laporan kasus lain oleh Chang (2019), didapatkan bahwa pemberian 6 siklus ILIB pada pasien laki-laki 50 tahun dengan stroke pendarahan dan penyumbatan di otak dan batang otak meningkatkan fungsi kognitif pasien tersebut setelah 16 bulan.
Sebagai efek tambahan, Nechipurenko (2014) juga mendapatkan bahwa pemberikan ILIB mengurangi kadar kolesterol total dan LDL dalam darah pada pasien dengan penyumbatan otak lama.