Tubuh memerlukan waktu untuk pemulihan (recovery) pasca melakukan latihan fisik, olahraga, atau kompetisi. Pemulihan pasca olahraga merupakan upaya dalam mengembalikan kondisi fisik serta menghilangkan asam laktat dalam tubuh.

Asam laktat dalam darah pada tubuh akan meningkat pada saat melakukan kegiatan olahraga/latihan fisik dikarenakan adanya energi yang dikeluarkan saat melakukan aktifitas tersebut. Asam laktat dapat mengganggu kondisi tubuh jika proses pemulihan pasca olahraga/latihan fisik tidak dilakukan dengan baik.

Untuk hasil recovery yang optimal, maka recovery perlu direncanakan dengan baik sejak sebelum program latihan dimulai.

1. Tidak berlatih pada intensitas yang sama setiap hari dalam seminggu. Jadwalkan secara rutin 1 hari untuk latihan pada intensitas yang lebih ringan atau untuk active recovery, dan 1 hari untuk rest day (hari istirahat tanpa latihan).
2. Pastikan status hidrasi dan nutrisi yang baik setiap hari, serta kecukupan waktu tidur. Tidur siang (nap time) selama ±20-40 menit dapat menjadi salah satu opsi untuk mencukupi total waktu tidur 6-8 jam/hari. Metode relaksasi seperti latihan pernafasan, yoga, atau peregangan dapat dilakukan ±30-45 menit setiap hari, termasuk sebelum waktu tidur.
3. Supplemental recovery, yang dapat mencakup: terapi dingin (dengan aplikasi ice pack atau cold bath pasca latihan), dynamic compression, recovery massage, dan modalitas fisioterapi sesuai kebutuhan.
4. Manajemen stres yang baik, dengan meminimalisir respon emosional dan menghindari perilaku/pikiran yang dapat meningkatkan stres.
5. Mendapatkan dukungan positif dari keluarga, teman, pelatih, dan support system.

Active recovery adalah salah satu strategi recovery yaitu tetap aktif bergerak melakukan latihan fisik namun dalam intensitas yang lebih rendah daripada latihan rutin. Beberapa contoh active recovery: brisk walk, jogging, bersepeda, berenang, yoga, peregangan statis dan dinamis.

Sport recovery massage adalah salah satu strategi supplemental recovery yang dapat dilakukan di antara atau pasca sesi latihan. Metode massage dilakukan dengan teknik-teknik seperti effleurage, pressure, kneading, friction, tapotement, vibration, dan rolling. Metode ini bertujuan untuk mengurangi gejala DOMS, mengurangi kekakuan dan ketegangan otot, serta membantu mengurangi kadar laktat dalam darah pasca latihan.